Friday, June 15, 2018

Sederhana Itu Indah


Sederhana Itu Indah
Oleh Aryavamsa Frengky, M.A.
Bebaskan keruwetan anda dengan hidup sederhana






Sederhana Itu Indah
Oleh Aryavamsa Frengky, M.A.


KATA PENGANTAR
Sungguh sebuah kebahagiaan, saat ini dengan dukungan keluhuran Ketuhanan Yang Maha Esa, kebaikan alam semesta, dukungan istri dan anak serta para sahabat yang setia terus mendukung hingga tulisan buku saku ke VII ini terselesaikan dengan berbagai revisi.
Buku saku ke VII ini mengajak para pembaca untuk mengikrarkan pola hidup sederhana sebagai jalan kehidupan berkualitas.
Hidup sederhana adalah pilihan dari berbagai macam pola hidup. Kesederhanaan hidup bukanlah berarti hidup dalam kesusahan secara materi, namun kesederhanaan hidup adalah motif hidup yang mengedepankan esensi hidup yang bermakna.
Hidup ini terlalu sayang untuk dibiarkan terlena oleh nafsu-nafsu raga, indera, dan lainnya, kehebatan akal harus diimbangi dengan budi disinilah ketika budi dan akal berpadu maka kehidupan sederhana menjadi pilihan yang bijak. Semoga maksud baik penulis tersurat dan tersirat dengan baik di hati para pembaca. Jika terdapat hal yang perlu didiskusikan, penulis dengan senang hati untuk mendiskusikannya.
Silakan untuk menghubungi penulis melalui wa, sms, telepon ke 082180696939.
Salam bahagia selalu,
Aryavamsa Frengky, M.A.
Sederhana Itu Indah

Hidup di negara berkembang saat ini memiliki tantangan yang luar biasa. Teknologi yang berkembang pesat yang tak dapat dibendung, dengan tidak diiringi penguatan mental dalam penggunaannya memberikan dampak tersendiri bagi perkembangan kualitas hidup. Kasus-kasus penurunan peradaban manusia terjadi dimana-mana, mulai dari kasus pembenaran yang tidak benar, berita bohong-hoax, penculikan, pemasulan identitas, pemerkosaan, dan lainnya. Walau kita sadar bahwa kasus-kasus ini sudah terjadi di jaman dahulu kala, namun saat ini berkat kemajuan teknologi kasus-kasus ini lebih marak dan terkesan lebih dekat dengan kita. Belum lagi kasus-kasus depresi dikarenakan kalah pilkada, bunuh diri dikarenakan gagal berambisi, serta pelarian diri lainnya dengan menjadi sosok menakutkan yang dikenal dengan teroris.
Berbagai rayuan yang memanjakan indera setiap saat hadir dalam berbagai bentuk penawaran yang mengiurkan. Di saat pemerintah mulai berbagi hasil kekayaan negara dengan memberikan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang murah bahkan hingga gratis, diikuti pula dengan peningkatan upah minimum wilayah, lalu impor barang yang membanjiri wilayah nusantara sehingga harga barang menjadi relatif bersaing di harga yang murah meriah, hal-hal ini mendorong masyarakat untuk sibuk memuaskan kebutuhannya dengan berbagai dorongan dan cenderung masyarakat saat ini menjadi lebih konsumtif sehingga mereka melupakan prinsip dasar pemenuhan kebutuhan yang dahulu dipelajari di bangku sekolah yaitu dimulai dengan pemenuhan kebutuhan primer, sekunder barulah tersier.
Kebutuhan primer seperti sandang, pangan dan papan bukan lagi hanya berurusan dengan kebutuhan berpakaian, makan dan bertempat tinggal. Sebagian mereka terikat juga dengan merek pakaian, tempat makan, atau jenis makanan, serta rumah bertipe dan berukuran serta lokasi strategis atau tidak. Bahkan saat ini di dalam kebutuhan primer sudah ditambahkan lagi bukan hanya sandang, pangan dan papan, namun ada kebutuhan transportasi, dan komunikasi. Jika kita lakukan survey kecil-kecilan, mulai dari dusun hingga kota, setiap kepala keluarga memiliki kendaraan baik berupa sepeda atau kendaraan bermotor beroda dua juga dilengkapi dengan mobile phone bahkan sekarang hingga telepon pintar atau smartphone. Dua kebutuhan ini mau tidak mau menjadi primer, sehingga budget pengeluaran rumah tangga memasukkan bahan bakar minyak kendaraan bermotor dan pulsa telepon bahkan pulsa internet untuk smartphone menjadi pengeluaran yang wajib dibayarkan.
Sungguh luar biasa perubahan kehidupan manusia saat ini. Jarak saat ini sudah lagi tidak dipisahkan terlalu jauh. Rasa kangen, dan rindu saat ini menjadi sulit ditemukan di kalangan masyarakat. Mereka dengan mudah untuk menulis pesan singkat, kapan pun dimanapun tanpa harus menunggu seperti dahulu kala. Bahkan jika memiliki lebih pulsa untuk berinternet, kita dapat berinteraksi live-langsung dengan mereka yang jauh di sana dengan biaya relatif murah.
Peradaban saat ini mungkin dapat kita sebut sebagai peradaban terbuka, peradaban digital, peradaban modern, peradaban online atau darling (dalam jaringan). Peradaban ini tentu memberikan tantangan tersendiri dalam perkembangan kualitas hidup manusia. Berita baiknya adalah teknologi sangat membantu dalam penyebaran virus baik dengan cara cepat dan murah, namun berita buruknya seperti yang telah penulis utarakan di atas.
Beberapa film fiksi khususnya sains fiksi, banyak sutradara memberikan gambaran mengenai peradaban modern, online, terbuka, dan lainnya yang menunjukkan manusia tetap tidak mampu hidup berkualitas sekualitas dengan kemajuan teknologi dan ilmu yang berkembang. Manusia tetap saja memiliki keserakahan untuk menguasai banyak hal, kebencian untuk mengalahkan pesaing, serta spiritual yang selalu mengangungkan kebenaran sepihak dan menjelekan pihak lain. Gambaran ril dapat kita simak juga mengenai peradaban manusia yang terjadi saat ini di abad generasi internet, masih dapat kita temukan aksi kekerasan yang brutal, penabrakan di kerumuman, aksi dua negara yang saling arogan untuk menguasai wilayah tertentu, perang atas nama keyakinan, demo atas pemerintah yang korup, tertangkapnya kasus triliunan rupiah dalam korup berjejaringan, kudeta atas negara yang syah, aksi bunuh diri yang rutin, aksi main hakim sendiri membakar maling hidup-hidup, demo atas nama agama tertentu dan masih banyak lagi bentuk kegiatan manusia yang tidak banyak mengalami perubahan lebih bahkan mungkin lebih buruk lagi.  
Beranjak dari kejadian-kejadian yang mewarnai kemajuan teknologi di atas, dapat kita sederhanakan bahwa korelasi perkembangan kecanggihan atau kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, tidak dapat berkorelasi dengan kemajuan kualitas mental manusia yang hidup di dalamnya. Beberapa pemikir mengatakan bahwa saat ini hidup 4 genarasi yang lahir dalam jaman yang berbeda. Genarasi tersebut ialah generasi baby boomers yang tahun kelahirannya di antara 1946 – 1964, generasi X dengan tahun kelahirannya di antara 1965 – 1982, generasi Y dengan tahun kelahirannya 1982 – 2001 dan generasi Z dengan tahun kelahirannya mulai dari 2001. 4 generasi berkumpul dalam masa sekarang ini menunjukkan betapa kecepatan perkembangan teknologi sangat cepat terjadi. Kita dapat menyaksikan ketika telepon seluler yang dirintis oleh Nokia dengan tampilan 1 warna, hingga berubah menjadi tampilan berwarna, lalu dilanjutkan dengan ditemukan teknologi wireless atau tanpa kabel sehingga memungkinan telepon genggam untuk beroperasi menggunakan basis data dalam jaringan tanpa kabel dan dari sinilah lahir smartphone dengan kemampuan mulai dari 3G hingga saat ini 5 G. Perkembangan yang begitu cepat atas teknologi yang pesat inilah yang mempertemukan 4 genarasi dalam satu situasi. Hal ini sangat berdampak dalam komunikasi dan regenerasi informasi yang sering kali menjadi masalah utama antar generasi. Perkembangan teknologi yang cepat ini khususnya dalam bidang komunikasi informasi, tentu tidak menjamin peningkatan kualitas mental manusia yang hidup di dalamnya. Perkembangan kemajuan teknologi saat ini menyumbang tantangan yang lebih dasyat dibandingkan sebelum teknologi ini berkembang pesat.
Rayuan gemerlap dari kemajuan di peradaban saat ini yang serba indah, cepat, murah dan banyak pilihan memberikan efek tersendiri dalam kehidupan manusia saat ini khusus kita yang bertempat tinggal di negara yang berkembang. Penulis pernah mengalami sendiri menjadi bingung untuk memutuskan mau makan siang bersama keluarga di mana, karena banyaknya pilihan tempat makan yang menawarkan makanan enak dan bersaing harga. Pilihan tempat untuk jalan-jalan, pemilihan pembelian barang yang begitu beragam, dan pilihan-pilihan lainnya. Terkadang kita terlepas dari inti dari kebutuhan atas pilihan kita, bahkan terlempar jauh dari kebutuhan di balik pilihan kita. Misal ketika kita lapar dan membutuhkan makanan, seharusnya kita cukup memilih makanan yang ada didekat kita, namun kita sibuk memilih lokasi dan jenis makanan yang akan dimakan, bahkan direla-relain sampai antri. Selain antri, sampai-sampai menjadi pelaku kerusuhan di saat adanya pilihan untuk mengambil keuntungan seperti dalam kasus diskon besar-besaran di salah satu mal besar di jakarta tempo hari. Esensi kehidupan menjadi jauh dari sari kehidupan. Ungkapan yang mengatakan,”Hidup untuk makan atau makan untuk hidup?” ini memiliki relevansinya untuk ditanyakan dalam menyikapi gemerlap dunia saat ini.
Jika kita terlena, melupakan esensi kebutuhan kita, kita secara kurang sadar diri tentu akan terseret-seret dengan ‘gembira’ sepertinya walau derita yang tak berujung untuk terus memenuhi hal-hal yang tidak berelevansi dengan esensi hidup kita maka kita masuk dalam ungkapan “Hidup untuk makan”. Terjebak dalam pilihan ini sungguh mengerikan, dan membahayakan untuk kualitas kemanusiaan kita yang luhur. Kompleksitas keinginan yang tak berujung menjadi sebuah kebiasaan bagi mereka yang terjebak dalam cara ‘Hidup untuk makan’. Dahulu memiliki pendapatan 1 juta perbulan sudah bahagia, bisa berdana perbulan 10% namun ketika pendapatan meningkat hingga 10 juta perbulan malah menjadi sulit bahagia dan keinginan berdana malah tidak lagi 10% berkurang bahkan mungkin lebih sulit lagi untuk berdana, apalagi ketika pendapat sudah mencapai ratusan juta perbulan. Dahulu rumah tipe 36 sudah bahagia, sekarang setelah pendapatan meningkat rumah dibesarkan hingga tipe 100 belum juga bahagia. Dahulu berkendaraan dengan bus kota sudah cukup, sekarang memiliki mobil bekas milik pribadi menderita. Dahulu senang dan sangat antusias dengan calon istri / suami, sekarang sudah hidup lebih dari 5 tahun menjadi sering ribut, bahkan memutuskan untuk cerai. Dahulu lulus sarjana sudah bahagia, sekarang sudah pascasarjana saja tidak bahagia. Dahulu keliling mengajar belum terkenal masih bahagia, dan riang, saat ini sudah terkenal bahkan pendapatan sudah besar malah mudah marah-marah dan cenderung tidak bahagia. Dahulu bermain bersama keluarga rutin di saat pendapatan masih pas-pasan, sekarang pendapatan sudah meningkat tidak sempat lagi bermain bersama keluarga. Dahulu menonton bioskop dengan ketajaman film dan suara yang standar sudah bahagia, sekarang bioskop sedikit kotor saja sudah rewel. Begitu banyak hal-hal yang secara kita kurang sadari menjadikan budak dari mentalitas yang tidak berkualitas.
Budaya komplain, budaya marah-marah, budaya ingin menang sendiri, budaya galau, budaya dilema, budaya selingkuh tidak loyal, budaya ambisi tak kenal batas, budaya ingin cepat kaya dengan cara instan, budaya hidup sendiri tak perlu teman, budaya meminta bukan berbagi, budaya perhitungan, budaya kikir dan pelit, budaya semaunya tidak peduli lainnya. Budaya-budaya inilah yang akan terus mewarnai kehidupan manusia di peradaban apapun jika kesadaran esensi hidup luntur dan menjauh dari pijar kehidupan.
Penulis memiliki beberapa sahabat yang membuat penulis merenung untuk belajar dari mereka. Mereka adalah orang-orang yang marginal karena termasuk orang-orang yang langka di jaman ini. Mereka pernah hidup dalam gemerlap dunia namun kemudian menemukan kepalsuan dari gemerlap tersebut dan memutuskan dengan memilih hidup sederhana. Mereka gunakan segala kekayaan mereka untuk melayani, dan berbagi. Mereka  hidup dalam kekayaan budi bukan lagi materi. Mereka tidak lagi terjerat dalam pilihan a atau b, mereka hanya memilih a saja tidak perlu ada b. Mereka memahami hidup untuk hidup bukan lagi hidup untuk hal yang lainnya. Kehidupan mereka menjadi sederhana, tidak kompleks dan tidak ruwet. Mereka masih tetap kerja, masih tetap menabung, masih tetap berteman, masih tetap berinteraksi dengan masyarakat, masih tetap menggunakan smartphone, namun mereka tidak habiskan waktu hanya untuk bekerja, hanya untuk berteman, hanya untuk berinteraksi, hanya untuk smartphone, mereka gunakan waktu mereka untuk juga mengembangkan kualitas diri mereka dengan berlatih untuk menjaga pikiran.
Hidup sederhana bukan berarti hidup membiara, menjadi Bhikkhu atau Bhikkhuni tinggal di hutan sendirian, masuk di gua-gua, atau berkelana, bukan juga hidup miskin, kekurangan, dan pas-pasan. Hidup sederhana bukan hidup yang dikur dari materi yang dimiliki. Bahkan tidak sedikit juga mereka yang memilih hidup sebagai rohaniawan yang hidupnya tidak sederhana, bahkan ada yang hidupnya lebih ruwet hingga membuat dirinya sendiri tidak berkualitas.
Hidup sederhana lebih dekat dengan pengertian hidup yang disadari, dipahami, dibubuhi dengan kesukarelaan, diramu dengan pengetahuan dan ketrampilan hidup yang luas, bersahaja, penuh kedamaian, dan penuh dengan kebahagiaan.  Hidup sederhana adalah hidup yang memiliki pengertian yang tepat atas kehidupan sebagai manusia yang luhur.
Mereka yang hidupnya sederhana tentu mudah untuk mengatakan “Ini cukup bagi ku”, mereka tentu tidak terjerat dengan kalimat, “Beri aku lagi dan lagi”. Mereka yang hidupnya senderhana mudah membagikan hal-hal yang baik untuk digunakan oleh banyak orang, maka mereka akan mengatakan,” Jika hal ini baik untuk anda silakan diambil, jika tidak boleh disimpan dulu atau langsung dibuang”. Mereka telah terhindar untuk berebut kekuasaan, berebut kekayaan, berebut lainnya. Mereka juga bukan pribadi yang mengalah dengan keadaan, mereka gigih, tekun, penuh tanggung jawab. “Cara ini tidak tepat, ayo cari cara lain yang lebih tepat”, demikian kesederhaan pemikiran mereka yang hidup sederhana.
Gandhi menjadi sosok yang baik untuk kesederhanaan, beliau tidak menyerang di saat penindasan penjajahan, beliau malah berpuasa dengan diam. Walau beliau meninggal ditembak jarak dekat dengan timah panas, namun nama besar beliau terus bersinar.
Buddha Goutama meninggalkan istana yang gemerlap dan menyiksa diri untuk menjawab kesederhanaan ternyata beliau memahami hidup gemerlap dan hidup menyiksa diri adalah hidup yang ekstrim bukan hidup yang sederhana. Hingga akhirnya beliau menyadari kesederhanaan hidup dimulai dari fisik yang cukup sehat, cukup makan, cukup minum, cukup istirahat, dan kemudian mental akan tumbuh dengan kesadaran penuh dengan satu pemahaman bahwa hidup ini penuh dengan fenomena yang tidak pasti, untuk itu janganlah untuk dilekatkan, bergegaslah untuk berjuang menjadi majikan atas hidup kita sendiri.
Memulai hidup sederhana dapatlah dengan mensyukuri hal yang kita peroleh saat ini. Anda memiliki apapun yang anda miliki saat ini silakan untuk anda syukuri. Termasuk memiliki musuh, hutang, dan lainnya. Dinamika kehidupan manusia memanglah demikian, tidaklah mungkin kita hidup dalam keadaan yang selalu baik atau positif, realita kehidupan tentu mengundang kita untuk hidup dalam kondisi baik dan buruk. Terimalah semua bentuk kehidupan ini. Ingat tugas kita hanya menerimanya. Terimalah kedua kondisi kehidupan ini, yang baik dan buruk disyukuri. Stop komplain, stop menghakimi keadaan. Budaya ini tidak baik untuk pencapaian kehidupan sederhana. Syukuri saja yang ada pada anda bukan yang ada pada orang lain. Hanya yang ada pada anda yang layak anda syukuri, teruslah kembangkan rasa syukur ini dan berterima kasihlah atas kehidupan anda saat ini. Anda boleh berterima kasih kepada alam semesta, Ketuhanan Yang Maha Esa, dan apapun yang anda yakini sebagai sosok yang besar dan agung. Bersyukur itu menciptakan kegembiraan bukan kekesalan. Bersyukur akan membangkitkan bentuk pikiran menerima, dan alhasil kedamaian tercipta sebagai dampak dari pemicu pikiran bersyukur. Untuk itu jika anda bersyukur tapi belum merasakan kedamaian itu berarti anda masih belum bersyukur total, tidak apa-apa, anda bisa memulai berlatih secara sederhana dengan membandingkan kehidupan anda dengan mereka yang menderita lebih dari anda. Lihatlah bagaimana kehidupan anda lebih baik dari kehidupan orang lain. Anda juga bisa melihat referensi mereka yang kondisi hidupnya tidak layak dibandingkan dengan anda namun mereka masih bisa gembira. Bukalah pikiran anda, jelajahlah dunia sekeliling anda, temukanlah makna syukur atas hidup anda sendiri. Jika anda memiliki mobil bersyukurlah yang lain hanya memiliki motor, jika anda memiliki motor bersyukurlah yang hanya memiliki sepeda, jika anda hanya memiliki sepeda bersyukurlah yang lain hanya bisa naik angkot, jika anda hanya bisa naik angkot, bersyukurlah yang lain hanya bisa jalan kaki menempuh jarak yang jauh, jika anda hanya bisa jalan kaki bersyukurlah yang lain hanya duduk di kursi roda karena cacat kakinya, jika anda cacat kaki bersyukurlah anda masih hidup yang lain sekarang sedang koma, jika anda koma bersyukurlah anda memiliki peluang untuk hidup kembali, hingga akhirnya jika anda meninggal tentu anda tidak perlu bersyukur lagi karena anda sudah meninggal. Teruslah mengembangkan rasa syukur ini, tanpa henti tanpa lelah anda terus kembangkan dalam batin anda, atau dalam pikiran anda, atau dalam mental anda, sesegera mungkin anda akan mendapatkan kedamaian dari buah pikir ini. Anda akan merasakan betapa hidup ini berlimpah, penuh dan bermakna. Tiada hal lain yang patut ditakuti, dikhawatirkan, dibimbangkan hanya disyukuri dan diterima dengan baik.
Usulan berikutnya untuk memulai hidup sederhana adalah mulailah untuk mengamati barang-barang yang anda gunakan sehari-hari apakah barang-barang tersebut berlimpah ruah atau bahkan tidak tersedia dengan baik. Anda memiliki pakaian untuk kerja, pakaian untuk tidur, pakaian untuk pergi pesta, pakaian untuk pergi berlibur dan lainnya. Anda dapat melakukan klasifikasi pakaian anda. Berlebih kah atau kurang. Pakaian yang sudah lama tidak digunakan, segeralah disumbangkan, pakaian yang belum rusak janganlah diabaikan, dan tidak membeli baru lagi. Fokuslah ke fungsi bukan trendi. Para wanita memiliki kesulitan dalam hal ini, karena kaum wanita sejak awal jaman hingga hari ini menjadi sasaran empuk dalam dunia industri dan perekonomian. Kaum wanita cenderung memiliki kehidupan yang ruwet dan lebih sulit untuk hidup sederhana. Mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi, iklan televisi selalu menggunakan wanita sebagai aktor promosi hampir 90% produk dunia. Wanita muda cenderung mengkoleksi banyak barang baru, dan wanita tua cenderung mengkoleksi barang lama, sehingga jika dua wanita tua dan muda bertemu sering kali berselisih untuk memilih barang baru dan menyimpan barang lama.
Pilihlah barang-barang yang cukup untuk menghiasi hidup anda. Penulis dan istri memiliki kebiasaan yang sama untuk tidak membeli pakaian yang baru sebelum yang lama rusak atau disumbangkan ke orang lain sehingga kami memiliki kesepakatan untuk jumlah pakaian yang konstan atau tetap. Untuk itu lemari pakaian perlu diberi batas untuk jumlah pakaian. Bahkan pakaian penulis yang awet membuat penulis tidak pernah membeli yang baru, dalam setahun pakaian yang dibeli dapat dihitung dengan jari tangan saja.
Pakaian menjadi yang utama penulis sampaikan disini sebagai contoh yang mudah untuk dilatih. Merek-merek pakaian yang terkenal boleh saja dibeli, asal ketika membeli anda harus memastikan bahwa anda membeli untuk kenyaman berpakaian bukan untuk gengsi. Pahamilah fungsi dari segala barang yang anda miliki sekarang. Jam tangan carilah sesuai fungsi yang anda inginkan, sepatu, dan lain sebagainya. Anda tidak perlu menunjukkan segala materi kekayaan anda lewat pakaian dan perlengkapan lainnya yang anda gunakan. Hiduplah sederhana dengan menggunakan hal-hal yang sesuai fungsinya.
Di saat anda berlatih memilih dan menggunakan barang-barang yang sesuai fungsinya, di saat itulah anda mengembangkan kendali diri yang kuat. Kekuatannya layaknya di saat anda berpuasa atau berpantangan atas sesuatu. Anda mengendalikan diri anda juga bermakna anda menjadi majikan atau tuan atas hidup anda sendiri. Anda tidak lagi dibodohi oleh iklan-iklan atau potongan harga yang memaksa anda untuk menjadi budak atas kebodohan anda sendiri. Rumah anda tidak lagi berisi barang-barang yang tidak berfungsi atau tidak bermanfaat, namun isi rumah anda akan sangat efisien dan tentu memudahkan anda dalam berkehidupan.
Belajarlah dari mereka di negara maju dimana rumah mereka sudah lagi tidak memiliki lahan untuk halaman. Mereka tinggal di dalam ruangan yang rata-rata luasnya hanya 21 hingga 25 meter persegi. Rumah seluas itu tentu memerlukan kendali yang kuat dalam pemilihan barang-barang yang tepat sesuai fungsinya. Belajar jugalah dengan mereka yang hidup berpindah-pindah, mereka tidak mungkin membawa barang-barang yang tidak diperlukan, dan mereka memiliki ilmu manajemen perkakas yang efisien tepat guna sehingga memudahkan mereka untuk hidup berpindah-pindah.
Mulailah untuk memilah-milah barang-barang anda yang disesuaikan dengan fungsinya. Belajarlah mengendalikan diri anda melalui praktik ini. Saat ini anda dapat memulai dari tempat anda tidur, berapa banyak bantal yang cukup untuk anda, jenis kasur yang cukup untuk anda, pembungkus kasur yang cukup untuk anda, lemari, pencahayaan, televisi, ac, dll yang cukup untuk anda, sisihkan yang berlebih. Kendalikan semua berdasarkan fungsi bukan gengsi.
Tugas berikutnya untuk pengembangan hidup sederhana adalah buatlah agenda untuk perjalanan anda yang disesuaikan dengan prioritas bukan disesuaikan dengan hal yang terlintas. Jika anda bekerja dengan perusahaan maka anda tentu memiliki jadwal bekerja yang fix, kemudian jika anda melembur pastikan tidak sering, jika sering evaluasilah pekerjaan anda. Apakah pekerjaan anda tersebut kurang waktu, kurang orang, kurang alat, atau lainnya. Waktu anda tidak hanya bekerja, namun anda perlu bekerja dengan menyisipkan untuk pengembangan diri anda. Misal jika anda bekerja sebagai kasir, anda tentu memiliki waktu luang untuk memahami arus uang masuk dan keluar, pastikan anda bekerja tidak seperti sebuah mesin, yang tidak dapat mengembangkan diri hanya melakukan hal-hal rutin. Agendakanlah waktu anda tidak hanya untuk pekerjaan anda namun juga anda perlu waktu untuk hidup anda seperti istirahat dan mendamaikan diri anda. Jika anda memiliki lebih dari  1 pekerjaan, anda perlu pastikan sekali lagi prioritas bukan karena hanya terlintas. Prioritaskan yang utama sebagai pekerjaan utama, dan perlu dipahami bahwa banyak pekerjaan tidak menjamin anda memiliki hidup lebih berkualitas, namun pilihan yang prioritas akan membantu hidup anda berkualitas. Tentu anda memahami prioritas dalam kegiatan anda sehari-hari. Pilahlah yang prioritas lebih awal sebelum anda memilih yang lainnya. Prioritas ditentukan berdasarkan hal-hal yang berkaitan dengan kebaikan kehidupan karir anda. Misal seorang manajer perusahaan yang berkeluarga, suatu ketika ada anggota keluarganya meninggal maka sang manajer tersebut tentu memprioritaskan ke keluarganya terlebih dahulu untuk beberapa saat namun ia tetap bisa mendelegasikan atau meminta bantuan teman-teman lainnya untuk menyelesaikan tugasnya sebagai manajer. Manajer yang sederhana hidupnya ini tentu tidak akan berlama-lama dalam kesedihan atas kejadian di keluarganya sehingga berhari-hari hingga berminggu-minggu meninggalkan pekerjaannya tanpa memberikan delegasi atau berkomunikasi untuk meminta bantuan ke rekan kerjanya.
Anda yang berkeluarga memerlukan belajar untuk memberi prioritas atas agenda kerja anda. Masukanlah agenda waktu bersama keluarga inti anda sebagai prioritas selepas anda kerja. Beberapa orang yang penulis kenal, mereka dapat menjadi ketua organisasi di berbagai organisasi, alhasil tidak dapat bekerja optimal di banyak organisasi, bahkan ada yang mengatakan ‘hanya pinjam nama saja’. Lalu apa yang didapat dari keterlibatan ini? Hanya nama saja fungsinya apa? Apakah ada karya yang dilekatkan di atas nama tersebut? Kemudian sumbangsih hanya nama apakah layak diperjuangkan? Kaum laki-laki sering kali terpancing untuk hal-hal urusan di luar rumah. Mereka bangga sekali atas dirinya yang bisa aktif di organisasi-organisasi masyarakat dan apalagi bisa menjadi pengurus, pembina bahkan menjadi ketua. Sampai-sampai mereka lupa pulang ke rumah, anaknya yang lucu tidak sempat ia ajak bermain, hingga si anak sudah minta menikah ia baru sadar, ternyata ia jarang bersama sang anak. Ini bentuk kehidupan yang jauh dari kesederhanaan. Waktu kita hanya 24 jam 1 hari, kita istirahat untuk tidur dan lainnya 8 jam, selebihnya kita bekerja untuk nafkah sekitar 10 jam, sisa waktu kita tinggal 6 jam, syukur jika tidak terlilit macet di jalan. Jika macet di jalan siswa waktu kita mungkin tinggal 4 jam. Untuk itu prioritaskanlah keluarga inti anda sebagai bagian utama untuk penggunaan waktu 4 jam tersebut. Anda boleh aktif berorganisasi sebagai pilihan anda untuk peduli dengan orang lain, namun anda perlu untuk meninjau apakah ada waktu untuk keluarga inti anda? Jika tidak ada maka itu bukan prioritas, tapi jika ada itu adalah bagian prioritas.
Ada lagi case lain yang berkaitan dengan hidup berkeluarga yang jauh dari kesederhanaan hidup. Suami atau istri memiliki hobi yang sering dilakukan sebelum menikah dan kemudian dilanjutkan ketika menikah. Hobi ini bukan milik pribadi pasangan. Umumnya setelah menikah di tahun-tahun ke-2 atau ke-3 atau lebih, suami atau istri memulai melanjutkan hobi masing-masing. Misal suami hobi bermain bulu tangkis, si istri diajak untuk pergi bermain bersama walau istri tidak bisa. Ini hal yang baik untuk istri yang mau ikut, dan mau mencoba bermain bersama suami. Namun ada saja suami yang hanya pergi bermain bulu tangkis tanpa pernah mengajak istrinya dan sang istri juga tidak berinisiatif untuk ikut karena memiliki hobi lain di rumah yaitu menonton telenovela atau sinetron. Lambat laun hal ini menjadi kebiasaan untuk tidak bersama, walau tidak bercerai secara hukum perkawinan, namun sesungguhnya kebiasaan ini menunjukkan ketidak bersamaan dalam waktu dan masing-masing pasangan tidak komitmen dalam perjanjian pernikahan mereka yaitu selalu bersama dalam suka dan duka. Prioritaskanlah pasangan anda dan agendakanlah dalam kegiatan anda untuk bersamanya, mereka hadir karena anda menikahinya maka bersamanya adalah agenda yang prioritas.
Untuk anda yang tidak berkeluarga khususnya yang memutuskan untuk tidak berkeluarga. Sungguh anda memiliki tantangan untuk memberi prioritas atas agenda hidup anda. Jika anda memutuskan untuk tidak berkeluarga karena alasan untuk memuaskan hidup anda sendiri atas segala hal yang anda capai ini menjadi tidak sederhana. Anda memiliki ruang waktu yang lebih luas daripada mereka yang berkeluarga. Anda dapat menggunakan waktu anda untuk berbagi ke orang lain di sekitar anda. Agendakanlah waktu hidup anda sebagaian untuk orang lain, sehingga kesendirian anda bermanfaat untuk orang lain.
Sebagai orang tua yang memiliki putra dan putri yang sudah layak disebut dewasa, anda pun perlu memiliki hidup sederhana. Berilah kebebasan dan ijinkan mereka putra-putri anda untuk memilih kampus, pekerjaan, karir hingga pasangan secara mandiri. Anda cukup memberi saran dan ijinkan mereka yang memutuskan. Tidaklah layak anda ikut campur dalam kehidupan mereka yang sudah dewasa, apalagi memutuskan sepihak. Anda cukup fokus ke kehidupan sederhana anda untuk menuju kehidupan pensiun yang sejahtera. Anda bersama pasangan anda dapat memiliki waktu kembali bersama selayaknya dahulu berpacaran. Ijinkan anak-anak anda yang bukan anak-anak lagi untuk memutuskan pilihan mereka jika pun keputusan itu gagal dalam proses, ijinkan mereka bangkit, dan berupaya untuk memulai lagi. Anda adalah penasehat, pemotivasi, pendukung putra-putri anda, bukan majikan mereka. Jika nasehat anda ditolak oleh putra-putri anda, jangan membalas dengan paksaan, tapi ubalah cara anda menyampaikannya. Ada 1001 cara untuk anda siapkan jika memang nasehat anda baik. Walau cara-cara anda tidak diterima, anda cukup mengatakan,”Maaf jika saran ini tidak baik, semoga kalian berbahagia”. Setelah putra-putri anda memutuskan pilihannya dukunglah walau tidak sesuai saran anda. Wariskanlah sikap sederhana ini agar mereka memahami arti pilihan, memilih dan menjalankan hidup atas pilihan mereka sendiri.
Anda  yang ditinggal hidup oleh pasangan anda dengan luka dan segala yang tidak nyaman, bertahanlah. Anda tidak sendirian, dan anda perlu bersyukur atas kehidupan anda. Mulailah menyederhanakan bentuk pikiran anda. Anda dapat memilih untuk tidak menikah lagi atau memilih untuk menikah lagi. Pilihan anda perlu dilatarbelakangi dengan tujuan. Untuk apa anda menikah lagi dan untuk apa tidak menikah lagi. Jika tujuannya hanya untuk agar tidak kesepian, ada yang menafkahkan, ada teman ngobrol dan kepentingan sepihak lainnya, maka saran saya stop berpikir untuk menikah lagi. Hal ini berbahaya karena bentuk tekad anda sudah mengarah ke cinta yang sepihak. Anda akan menderita lagi jika semua yang anda harapkan tidak tercapai. Adalah lebih baik anda memulai hidup baru sebagai duda bahagia atau janda ceria. Anda bisa teruskan hidup anda dengan status yang katanya kurang menyenangkan. Percayalah bahwa nilai-nilai ketuhanan status anda tidak dipertanggungjawabkan sebagai kelanjutan hidup setelah kematian, namun jasa kebajikan andalah yang menjadi pertimbangan dalam perjalanan anda setelah kematian. Belajarlah dari kesalahan sebelumnya, berhentilah untuk melakukan atau mencoba dalam kesalahan yang sama. Umumnya mereka yang bercerai dan mencoba menikah lagi akan berdampak perceraian kedua, hal ini dikarenakan adanya kebiasaan yang tertanam sejak masa kecil yang belum tuntas dan terbawa hingga pernikahan salah satunya adalah kelonggaran komunikasi dengan orang tua lawan jenis. Misal kelonggaran komunikasi dengan ayah bagi seorang anak perempuan dapat berdampak perceraian baginya, begitu juga sebaliknya kelonggaran komunikasi antara anak laki-laki dengan ibunya maka memberikan sumbangsi untuk perceraian bagi anak laki-laki ini kelak. Bagaimana jika kelonggaran komunikasi antar kedua orang tuanya? Mungkin ia jadi anak asisten rumah tangga, atau anak yang sulit diatur sehingga sukanya tawuran.
Hidup ini indah dan sangat indah dengan segala bumbu di dalamnya. Pahit dan manis, suka dan duka, untung dan rugi, termasyur atau terhina semua adalah bagian hidup yang tidak terlepas bagi mereka yang hidup. Tenang saja saat ini ada dikenal, maka anda siapkan diri untuk dihina. Saat ini anda untung, anda perlu siapkan diri untuk merugi, inilah sisi mata koin dalam kehidupan kita. Namun mereka yang sadar, mereka yang sederhana hidupnya, mereka tidak memilih hidupnya seperti mata koin, tetapi memilih hidupnya seperti sebatang pohon berbunga dan berbuah serta terus menghasilkan benih kebajikan untuk diregenerasikan terus menerus. Semua bagian dirinya bermanfaat untuk hidupnya dan sekitarnya. Itulah ungkapan seorang Ajahn Chah (Meditator - Bhikkhu hutan dari Thailand). Beliau mengibarkan sebatang pohon yang terus tumbuh, berbunga, berbuah dan menghasilkan benih untuk terus mengalirkan kebajikan sekarang dan selamanya.
Anda yang memulai dan memutuskan untuk hidup sederhana, anda tentu lebih sadar diri untuk melihat segala godaan duniawi hanya sebagai latihan untuk sabar. Gemerlap dunia tidak lagi mampu merayu anda serta membudak anda agar terlena dan membuat anda lepas kendali. Kekayaan yang anda miliki akan membantu anda lebih berkualitas dalam belanja, dan berbagi. Anda tidak lagi bekerja hanya untuk jadi budak pemenuh keinginan anda, inilah yang memungkinkan anda untuk memiliki tabungan yang cukup. Selama ini anda hanya memulai kredit kemudian melunasinya dan berikutnya memulai lagi hingga bulanan anda menjadi minus, sekarang setelah anda memutuskan hidup sederhana anda dapat melihat uang anda tercetak baik dalam tabungan anda.
Anda tidak perlu lagi tergopoh-gopoh mencari destinasi liburan yang eksotik dan mahal, yang katanya dapat membuat anda terlepas dari stres, padahal anda mempersiapkan untuk traveling ke destinasi tersebut dengan stres yaitu bekerja keras, dan setelah anda pulang dari destinasi tersebut apa yang anda rasakan, apakah anda tidak akan stres lagi? Apakah anda dapat menjamin anda bisa segembira waktu anda traveling? Tentu tidak. Ini hanya fenomena, tidak tetap. Anda betul merasakan kegembiraan ketika anda mendapat destinasi traveling yang anda tuju, namun rasa itu akan tercampur dengan kecemasan setelah pulang dan melihat uang tabungan berkurang atas kegiatan jalan-jalan tersebut. Lalu anda hanya meninggalkan memori dan foto kenangan di destinasi tersebut, selanjutnya realita hidup  tetap kembali lagi untuk anda hadapi. 
Anda yang suka makan sebagai hiburan mulailah untuk menyadari bahwa makan yang anda makan hanya bertahan 4 jam atau lebih sedikit. Selanjutnya mereka harus segera di proses diserap dan sebagian besar dibuang. Rasa makanan pun dibentuk hanya sekian menit di mulut, selanjutnya di kerongkongan mereka hanya benda asing yang tak berasa. Kenikmatan makanan boleh kita nikmati, namun perlu dipahami untuk hidup sederhana kita perlu menyadari antara pilihan yang dimakan dengan kebutuhan yang diperlukan. Waspadalah makanan dan minuman yang kita konsumsi wajib mendukung kesehatan kita bukan hanya untuk selera, hiburan, kenikmatan, dan alhasil tubuh kita terlalu gemuk, terlalu kurus, atau bahkan menimbulkan penyakit. Makanlah makanan yang membantu anda untuk segar dan semangat. Perbanyak makanan nabati bukan hewani, buah-buahan segar bukan kalengan atau kotakan. Anda itu tuan untuk lidah anda sendiri, jangan menjadi budak untuk produk iklan sehingga anda hilang akal untuk memilih makanan dan minuman yang baik untuk kesehatan anda.
Cara hidup sederhana adalah pilihan. Manusia memiliki kemampuan untuk hidup sederhana. Hidup sederhana adalah praktek untuk hidup mawas diri atau kendali diri. Inilah warisan dari para guru besar spiritual kita yaitu hidup mawas diri atau kendali diri. Untunglah anda dan saya adalah manusia, maka kita memiliki kemampuan untuk mawas diri. Manusia itu rentan atas akal pikirannya. Mereka bisa lebih binal dari hewan buas, juga mereka bisa luhur seperti guru spiritualnya. Kebinalan dan keluhuran semua tergantung pada pilihan yang ditetapkan oleh manusia itu sendiri. Ada 1001 alasan untuk menolak hidup sederhana, namun hanya ada 1 alasan untuk memilih hidup sederhana yaitu agar hidup anda lebih bahagia, damai dan sejahtera.
Selamat berlatih hidup sederhana, tulisan ini hanya bagian kecil dari cara hidup sederhana, saat ini pun penulis berlatih atas cara-cara yang penulis tuliskan sendiri. Mohon maaf jika ada bagian tulisan yang tidak berkenan. Sebarkanlah hal yang baik dari tulisan ini, bagikan ke setiap orang yang anda kenal, ijinkanlah kebaikan tulisan ini menyebar dan semoga bermanfaat untuk kehidupan kita yang singkat ini. Semoga semua makhluk hidup berbahagia.

No comments:

Post a Comment

Sederhana Itu Indah

Sederhana Itu Indah Oleh Aryavamsa Frengky, M.A. Bebaskan keruwetan anda dengan hidup sederhana Sederhana Itu Indah O...